WELCOME TO MY STORY

u can see my story n share here about anything^^
Jangan berdo'a agar Tuhan menjauhkanmu dari masalah
Tapi berdo'alah agar Tuhan menguatkan hatimu untuk melalui masalah itu [!!]
"La Takhaf wa La Tahzan innallaha Ma'an"
Artinya: Jangan takut dan jangan bersedih, sesungguhnya Allah terus menerus mendampingi kita semua
Aku tidak mengatakan diriku adalah seorang ahli 'ilm (karena memang aku bukanlah ahlu 'ilmu
melainkan hanya penuntut 'ilmu), aku cuma ingin menunaikan perintah " balighul anni :)

Selasa, 16 Oktober 2012

sifat kepemimpinan hartabrata dan ki hajar dewantara


Nama               : Habibah Juniarti
NIM                : 07101001031
Fakultas           : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Jurusan            : Administrasi Negara
Mata Kuliah    : Kepemimpinan
Dosen             : Drs. Joko Siswanto, M.Si


SIFAT KEPEMIMPINAN HARTABRATA
            Ilmu Hasta Brata tergolong ajaran yang sangat tua, mulai diperkenalkan melalui lakon pewayangan Wahyu Makutharama. Wayan Susetya dalam bukunya “Kepemimpinan Jawa” melukiskan kehebatan ilmu Hasta Brata ini sedemikian rupa sehingga dua orang titisan Bathara Wisnu; Sri Rama WIjaya (Raja Ayodya) dan  Sri Bathara Kresna (Raja Dwarawati) menjadi raja yang besar. Sri Bathara Kresna kemudian menurunkan ilmu ini kepada  Arjuna. Dengan  Ilmu Hasta Brata ini pulalah Arjuna mampu melakukan koreksi terhadap kepemimpinan Dasa Muka yang dikenal arogan dan angkara murka.
            Hasta Brata adalah ilmu tentang delapan (hasta) sifat alam yang agung. Pemimpin yang menguasai ilmu Hasta Brata ini akan mampu melakukan internalisasi diri (pengejawantnhan) kedalam delapan sifat agung tersebut. Dalam beberapa literatur juga disebutkan bahwa delapan sifat alam ini mewakili simbol kearifan dan kebesaran Sang Pencipta, yaitu; sifat Bumi, sifat Matahari, sifat Bulan, sifat Samudra, sifat Bintang, sifat Angin, sifat Api, dan sifat Air.
Sifat Bumi
            Adalah memberikan tempat hidup bagi manusia, hewan dan tumbuhan. Dalam konteks kekinian, sifat Bumi ini dapat diterjemahkan menjadi sifat seorang yang suka memberikan perhatian kepada fakir miskin, dan kaum lemah. Seorang pemimpin yang menguasai sifat Bumi akan mengarahkan kekuasaannya untuk mensejahterakan rakyat dan mengentaskan kemiskinan.
Sifat Matahari
            Adalah menjadi sumber energi yang memberi kekuatan untuk menyokong kehidupan. Matahari memberikan kekuatan pada makhluk hidup yang ada di bumi. Dalam konteks kekinian, seorang pemimpin yang menguasai sifat Matahari dapat memberikan inspirasi dan semangat kepada rakyatnya untuk menyelesaikan segala persoalan yang dihadapi. Pemimpin yang menguasai sifat Matahari adalah ia yang siap membela rakyatnya yang tertindas. Sifat pemimpin seperti ini diilustrasikan dalam kisah Khalifah Umar bin Khatab yang “marah” ketika menemukan seorang warga yang tanahnya akan digusur Gubernur Mesir secara semena-mena. Seketika Khalifah Umar mengirimkan sepotong tulang yang digores pedangnya sebagai peringatan agar Gubernur Mesir tidak semena-mena terhadap rakyatnya.
Sifat Bulan
            Adalah menjadi sumber cahaya bila malam tiba. Dengan demikian, hakekatnya Bulan adalah sang penerang mahluk hidup dari kegelapan di bumi. Dalam konteks kekinian, seorang pemimpin yang menguasai sifat Bulan adalah ia yang mampu menjadi penuntun dan memberikan pencerahan kepada rakyatnya. Oleh karena itu pemimpin seperti ini memahami dan mengamalkan ajaran luhur yang terkandung dalam agama (religiusitas) dan menjunjung tinggi moralitas.
            Sifat bulan ini diterapkan oleh raja-raja Mataram, salah satu tandanya adalah dengan memberikan status/posisi kepada Sultan Hamengku Buwono sebagai Senopati Ing Ngalogo Ngabdurohman Sayidi Panoto Gomo Kalifatullah. Dalam konsepsi Jawa, seorang pemimpin adalah sekaligus berfungsi sebagai ulama.
Sifat Samudra
            Adalah luas dan lapang sebagai simbol dari kelapangan dada dan keluasan hati. Dalam konteks kekinian seorang pemimpin yang menguasai sifat Samudra akan mampu menerima kritikan dengan lapang dada, siap diberi saran sekalipun itu oleh bawahannya. Ia tidak akan melihat siapa yang berbicara, tetapi apa yang dibicarakan. Ia akan menyediakan waktu dan selalu terbuka untuk menampung keluhan rakyatnya.
            Sifat Samudra ini juga tercermin dalam praktek  kepemimpinan raja-raja Mataram dengan memberikan kesempatan kepada rakyatnya untuk mengajukan protes kepada Raja melalui budaya pepe, yaitu berjemur di alun-alun sampai Raja menemui dan mendengarkan keluhan mereka.
Sifat Bintang
            Adalah melukiskan posisi yang tinggi. Pemimpin yang menguasai sifat Bintang dalam konteks kekinian adalah pemimpin yang memiliki kepribadian mulia sehingga menempati posisi (maqam) yang terhormat dan dihormati. Singkat kata, rakyat mencintainya sedangkan lawan menyeganinya.
Sifat Angin
            Adalah dapat masuk (menyusup) ke segala tempat. Sifat Angin dalam khasanah filsafat Jawa ini diartikan sebagai suatu bentuk ketelitian dan kehati-hatian. Dan dalam konteks kekinian pemimpin yang menguasi sifat Angin adalah ia yang selalu terukur bicaranya (tidak asal ngomong), setiap perkataannya selalu disertai argumentasi serta dilengkapi data dan fakta. Dengan demikian pemimpin yang menguasai sifat Angin ini akan selalu melakukan check and recheck sebelum berbicara atau mengambil keputusan.
Sifat Api
            Adalah membakar apa saja, tanpa pandang bulu. Besi sekalipun bisa leleh dengan Api. Dalam khasanah filsafat Jawa, Api dimaknai secara positif sebagai simbol dari sifat yang tegas dan lugas. Dalam konteks kekinian, seorang pemimpin yang menguasai sifat Api adalah ia yang cekatan dan tuntas dalam menyelesaikan persoalan. Juga selalu konsisten dan objektif dalam menegakkan aturan, tegas tidak pandang bulu dan objektif serta tidak memihak.
            Secara ilustratif, pemimpin yang menguasai sifat Api ini digambarkan dalam kisah seorang Raja yang dengan tegas menghukum cungkil satu mata kepada anaknya sendiri, tetapi setelah itu ia menyerahkan satu matanya untuk mengganti mata anaknya yang sudah di cungkil tersebut. Demikianlah, seorang pemimpin yang menguasai sifat Api, ia dapat membedakan antara penegakkan hukum dan kasih sayang terhadap keluarga.
Sifat Air
            Berbeda dengan Samudra yang lebih mewakili sifat luas (lapang) hati, Air memiliki sifat yang selalu mencari tempat yang rendah. Begitu pula pemimpin yang menguasai sifat Air, ia akan selalu rendah hati dan tidak sombong apalagi semena-mena kepada rakyatnya.
            Meskipun tergolong tua, ilmu Hasta Brata adalah salah satu dari sekian banyak ajaran-ajaran filsafat kepemimpinan Jawa. Generasi selanjutnya juga mengajarkan filsafat kepemimpinan sebagai terjemahan lebih lanjut dari Ilmu Hasta Brata ini, misalkan ilmu Manunggaling Kawula Gusti yang mengajarkan bagaimana filsafat kepemimpinan yang menyatu dengan rakyat tetapi dekat dengan Tuhan. Ajaran Manunggaling Kawula Gusti ini mencoba mengambil ajaran Hasta Brata menjadi satu intisari ajaran filsafat kepemimpinan.
            Seperti umumnya filsafat, ajaran Hasta Brata sepatutnya menjadi landasan kebathinan yang memberi motivasi kepada kita, khususnya bagi mereka yang meyakini ajaran filsafat kepemimpinan Jawa dan ingin menjadi pemimpin yang berhasil menegakkan kebenaran untuk memerangi kebathilan. Bukankah Nabi Muhammad SAW mengatakan bahwa; “Setiap kamu adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya”.

SIFAT KEPEMIMPINAN KI HAJAR DEWANTARA
Menurut Ki Hajar Dewantara, sifat-sifat kepemimpinan meliputi:

a.         Ing ngarso sung tuladha
            Dimana harus memberi contoh. Artinya bahwa seorang pemimpin harussikap dan perbuatannya menjadikan dirinya pola anutan dan ikutan bagiorang yang dipimpinnya.

b.        Ing madya mangun karsa
Di tengan membangun prakarsa. Bahwa seorang pemimpin harus mampumembangkitkan semangat berswakarsa dan berkreasi pada orang-orangyang dibimbingnya.

c.         Tut wuri handayani
            Mengikuti dari belakang dengan berwibawa. Bahwa seorang pemimpinharus mendorong orang-orang yang dipimpinnya agar berani berjalan didepan dan berani bertanggung jawab.

            Selain sifat-sifat kepemimpinan di atas, dalam referensi lain jugamenyebutkan tentang beberapa sifat kepemimpinan lain, yaitu:
a.                   IntelegensiKemampuan seorang pemimpin dalam mengatasi masalah dapat dilihatdengan tingkat intelegensi yang dimiliki. Dengan intelegensi yang tinggidiharapkan dapat menghasilkan proses kepemimpinan sebagai saranaaktualisasi seorang manajer.

b.        InisiatifSifat ini merupakan kemampuan untuk bertindak sendiri dan mengaturtindakan-tindakan tersebut. Serta kemampuan seorang pemimpin untukmengatur tindakan yang dilakukan oleh bawahannya.

c.       Energi atau rangsanganSifat ini lebih cenderung kepada energi mental dan fisik dalam memimpinsebuah organisasi. Karena dengan energi seorang pemimpin dapatmencapai usaha dan tujuan yang diharapkan.

d.    Kedewasaan emosionalKedewasaan emosional ini menyangkut tentang objektivitas seorangpemimpin dalam menyangkut menilai bawahannya. Serta seorangpemimpin dapat konsisten tentang janji-janji yang telah diucapkan dandibuat kaarena hal tersebut merupakan salah satu ciri kedewasaan dariseseorang.

e.         PersuasifSifat ini merupakan sifat seorang pemimpin yang dapat meyakinkanbawahannya atau orang yang dipimpinnya. Untuk mendapatkan pesrsetujuan dari bawahannya, seorang pemimpin harus melakukanpersuasif karena untuk meyakinkan bawahannya teentang sesuatu dan halyang diputuskan.

f.          Skill komunikatifSifat pandai berkomunikasi dengan lingkungan sekitarnya dapatmenjadikan proses kepemimpinan lebih efisien karena seorang pemimpindapat mengetaahui pendapat-pendapat dari bawahannya. Denganmengetahui pendapat dari setiap bawahan,, seorang pemimpin dapatmembuat kesimpulan tentang hal terbaik untuk memajukan suatuorganisasi atau lembaga.

g.         Kepercayaaan pada diri sendiriKepercayaan diri secara mutlak harus dimiliki seorang pemimpin, karenadengan sifat ini ia akan yakin dalam mengambil keputusan danmenghadapi masalah yang ada.
h.         PerseptifSifat ini cenderung sifat seorang pemimpin dalam mengamati suatutindakan yang dilakukan bawhannya. Hal tersebut juga mencakupkemampuan seorang pemimpin dalam memberikan proyeksi terhadap dirisendiri untuk menjalankan sebuah organisasi atau lembaga pendidikan.
I.          KreativitasSeorang pemimpin harus kreatif sehingga menghasilkan hal-hal yangdapat berguna untuk memecahkan sebuah masalah.
j.          Partisipasi sosialSeorang pemimpin seharusnya dapat berkomunikasi deengan baiksehingga adanya partisipasi sosial dapat memudahkan dalam proseskepemimpinan.Dengan adanya beberapa sifat kepemimpinan di atas, dapat diketahuibahwa kepemimpinan bukan suatu tugas yang mudah. Seorang pemimpinharus mampu membuat perencanaan, mengakomodasi, mengontrol, bahkanmengambil keputusan untuk mencapai tujuan sebuah organisasi.










BIOGRAFI TOKOH
Nama Lengkap : Fahri Hamzah
Kategori : Politikus
Agama : Islam
Tempat Lahir : Utan, Sumbawa, Nusa Tenggara Barat
Tanggal Lahir : Rabu, 10 November 1971

            Nama Fahri Hamzah mulai dikenal publik sejak reformasi bergulir awal 1998.  Laki-laki kelahiran Utan, Sumbawa, Nusa Tenggara Barat tanggal 10 Nopember 1971 ini merupakan pendiri sekaligus ketua umum pertama organisasi Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI).
            Bersama organisasi KAMMI, Fahri melancarkan gerakan anti-KKN (korupsi, kolusi dan nepotisme). Dalam setiap aksinya, KAMMI pimpinan Fahri berbeda dengan aksi unjuk rasa mahasiswa lain yang cenderung sering terlibat bentrok fisik dengan aparat. Puncaknya KAMMI satu-satunya elemen mahasiswa pendukung B.J. Habibie sebagai penerus tongkat estafet dari Soeharto disaat elemen mahasiswa lain merasa bahwa Habibie sama saja dengan Soeharto. Sebagai intelektual muda, sejak masih berstatus mahasiswa di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (UI), Fahri juga pernah aktif sebagai Ketua Departemen Pengembangan Cendekiawan Muda Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) Pusat dan berbagai kegiatan lainnya.
            Setelah era reformasi bergulir pada tahun 1999, Fahri sempat diangkat menjadi Staff Ahli MPR RI pada tahun 2004. Dia kemudian bergabung dengan Partai Keadilan Sosial yang lantas mendorongnya untuk menjadi anggota DPR RI pada tahun 2004 mewakili daerah kelahirannya, Nusa Tenggara Barat. Saat itu, Fahri Hamzah bergabung dengan Fraksi PKS dan bertugas di Komisi VI yang menangani masalah Perdagangan, Perindustrian, Investasi, Koperasi/UKM, dan BUMN. Perhatiannya yang besar di dunia hukum, membuahkan kepercayaan FPKS menempatkannya sebagai Wakil Ketua Komisi III, yang membidangi Legislasi sejak tahun 2009 lalu.
            Dari biografi singkat tentang Fahri Hamzah tersebut, maka sifat kepemimpinan yang terlihat dan dapat diteladani ialah tentang sifat keberanian serta keyakinan yang kuat, terlihat dimana fahri berani melontarkan kritikan-kritikan terhadap kebijakan-kebijakan serta keyakinan ia terhadap keputusan-keputusan yang diambil serta komitmen ia terhadap keputusan.
            Dimana menjalankan fungsi sebagai salah satu instrumen demokrasi yang cukup penting dalam membangun proses good governance (tata pemerintahan) perlu menyiapkan strategi yang tepat untuk menjalankan fungsi kontrol dan kekuatan penyeimbang.



1 komentar:

  1. blog,y saya copy ea.
    soal,y ada tugas dari dosen.
    makasi udah membantu

    BalasHapus