Nama :
Habibah Juniarti
NIM :
07101001031
Fak/Jur :
ISIP/AN
Mata Kuliah :
Ekologi Administrasi
Dosen Pengasuh :
Drs. Gatot Budiarto, MS
Kebijakan
Kependudukan
Kebijakan
kependudukan diartikan sebagai langkah-langkah dan program yang membantu
tercapainya tujuan-tujuan ekonomi, sosial, demografis, dan tujuan-tujuan umum
lain dengan jalan memengaruhi variabel-variabel utama demografi, yaitu besar
penduduk dan pertumbuhannya, serta perubahan dan cirri-ciri demografisnya.
Jenis Kebijakan Kependudukan
Instrumen
utama yang yang digunakan dalam kebijakan kependudukan di negara-negara yang
mempunyai fertilitas tinggi, seperti banyak terjadi di negara-negara Afrika dan
Asia adalah Program KB.Sen, Germain, dan Chen (1994) juga menyatakan bahwa ada
3 hal penting dalam kaitannya dengan kebijakan kependudukan :
- Harus berubah dan mencerminkan adanya suatu komitmen yang mendasar pada etika dan hak asasi manusia.
- Menciptakan lingkungan di mana orang-orang memperoleh kesehatan dan haknya.
- prioritas strategi pemberdayaan perempuan dan strategi pelayanan kesehatan reproduksi.
Tantangan
Masa depan & Status Kebijakan Kependudukan Saat Ini
Turunnya
tingkat kesejahteraan masyarakat yang kemudian disusul dengan menurunnya daya
beli sangat berpengaruh kepada permintaan alat kontrasepsi oleh masyarakat.
Tentunya hal ini harus menjadi perhatian pemerintah untuk terus meningkatkan
mutu pelayanan kontrasepsi. Kedepannya kebijakan kependudukan dunia akan
berlandaskan ICPD Kairo tahun 1994 yang memuat:
- Korelasi kependudukan, ekonomi, pembangunan.
- Kesetaraan gender
- Peranan keluarga
- pertumbuhan penduduk dan struktur umur penduduk
- hak-hak reproduksi dan kesehatan reproduksi
- kesehatan, morbiditas, dan mortalitas
- distribusi penduduk, urbanisasi, dan migrasi internal
- migrasi internasional
- kependudukan, pembangunan, dan pendidikan
dan untuk sasaran pembangunan
millennium akan mengacu pada:
- Penurunan kemiskinan
- Pendidikan dasar bg laki2 & perempuan scr universal
- Menghapus perbedaan gender dlm pendidikan
- Menurunkan angka kematian AKABA
- Menurunkan angka kematian Ibu
- Mencegah HIV/AIDS
- Daya dukung lingkungan berkelanjutan
- Membangun kemitraan global
Keluarga
Berencana (KB)
Keluarga
Berencana (KB) adalah upaya untuk merencanakan jumlah, jarak dan waktu
kelahiran anak dalam rangka mencapai tujuan reproduksi keluarga.(Menurut WHO ( Wold
Health Organization) Expert Committe 1970) adalah
tindakan yang membantu individu atau pasangan suami istri untuk.
- Mendapatkan objek tertentu.
- Menghindari kelahiran yang tidak diinginkan.
- Mendapatkan kelahiran yang memang diinginkan.
- Mengatur interval di antara kehamilan.
- Mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubungan dengan umur suami istri.
- Menentukan jumlah anak dalam keluarga.
Adapun ukuran statistik keluarga
berencana dapat digambarkan sebagai berikut:
1.
Prevalensi Kontrasepsi, (contraceptive
prevalence rate/ CPR) persentasi pasangan usia subur (PUS) yang sedang
menggunakan alat/cara KB. Rumusnya adalah:
2.
Contraceptive
Mix adalah
banyaknya pasangan usia subur pemakai alat KB menurut.
3.
Unmet
Need adalah persentase perempuan yang persentase berKB
nya tidak terpenuhi tau perempuan kawin yang tidak ingin mempunyai anak lagi
tau ingin menjarangkan kelahiran, tetapi tidak menggunakan alat KB, rumusnya
adalah:
4.
Angka Kelangsungan adalah proporsi penggunaan alat KB
yang masih menggunakan alat tertentu setelah waktu periode terpapar terhadap
resiko tidak meneruskan pengggunaan.
5.
Angka Ketidak Langsungan adalah proporsi
penggunaan alat KB yang tidak meneruskan menggunakan alat tertentu
setelah waktu periode terpapar karena berbagai alasan.
6.
Angka Kegagalan adalah rasio kelahiran yang tidak diinginkan
terhadap durasi keterpaparan kontrasepsi.
7.
Efektititas Kontrasepsi Efektifitas kontrasepsi
adalah tingkat dimana alat/cara kabe menurunkan kesuburan
Menurut Davis dan Blake faktor
yang mempengaruhi keluarga berencana adalah: Kondisi demografi, sosial,
ekonomi, budaya, hukum, politik, lingkungan.
Keterkaitan
Penduduk & Ketahanan Nasional
Ketahanan
nasional diartikan sbg kondisi dinamis suatu bangsa yang terdiri ats
ketangguhan srt keuletan & kemampuan utk mengembangkan kekuatan nasional
dlm mnghadapi segala macam ancaman, tantangan, hambatan & gangguan baik
yang datang dari dalam maupun luar, secara langsung maupun yang tidak langsung
yang mengancam dan membahayakan integritas, identitas, kelangsungan hidup
bangsa dan negara serta perjuangan dalam mewujudkan tujuan perjuangan nasional.
Analisa kependudukan berkaitan dengan ketahanan nasional sebagai akibat dari
perubahan jumlah, komposisi, perimbangan dan persebaran.
Dalam
perspektif ketahanan nasional, kependudukan merupakan salah satu aspek kehidupan
nasional, yaitu salah satu gatra dari delapan gatra (Asta Gatra). Kedelapan
gatra yang dimaksud terdiri dari Trigatra yang meliputi: geografi, kekayaan
alam dan kependudukan; serta Panca gatra yang meliputi: ideologi, politik,
ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan.
Penduduk
sebagai sumber daya manusia merupakan modal dasar yang penting dalam
penyelenggaraan konsepsi ketahanan nasional, akan tetapi dalam kenyataannya,
ledakan penduduk dapat menimbulkan tekanan yang besar pada sumber daya yang
terbatas dan berpengaruh pada ketahanan nasional. Masalah pertumbuhan penduduk
yang tidak terkendali dapat menimbulkan masalah sosial seperti kemiskinan,
rendahnya tingkat kesehatan, tekanan atau pengrusakan terhadap lingkungan,
pengangguran dan juga gangguan keamanan, bahkan dapat pula menimbulkan
peperangan antara satu negara dengan negara lainnya. Oleh karena itu diperlukan
pengaturan sistem kependudukan yang baik agar masalah-masalah yang munculn dari
problem kependudukan tidak berimbas pada terjadinya kriminalitas
Korelasi Ketahanan Nasional & Kependudukan
Refleksi Kritis
Konsep
pembangunan memang sejatinya tidak dapat dipisahkan dengan aspek kependudukan.
Penduduk menjadi bagian penting dalam upaya pembangunan suatu bangsa. Namun,
pada era globalisasi ini, kebanyakan pertumbuhan penduduk berkorelasi negatif
terhadap pembangunan. Isu kemiskinan, pengangguran, kesehatan, pencemaran
lingkungan digadang-gadang menjadi suatu keadaan yang disebabkan oleh
meningkatnya pertumbuhan penduduk. Hal ini jelas akan berimplikasi langsung
dengan terhambatnya pembangunan. Untuk mengatasi masalah ini, tentunya
kebijakan yang ketat terhadap laju pertumbuhan penduduk mutlak diperlukan.
Program-program seperti KB harusnya terus bisa disosialisasikan hingga
masyarakat di daerah tertinggal, anggaran dana terhadap program ini juga harus
terus ditingkatkan yang diharapkan ke depannya setiap masyarakat akan
mendapatkan akses gratis terhadap alat-alat kontrasepsi. Tidak hanya itu,
program kolonisasi terarah harus terus digencarkan dalam balutan transmigrasi
yang terberdayakan, agar penumpukan penduduk tidak hanya terjadi di wilayah
Jawa, namun juga tersebar di provinsi-provinsi lain.
Sumber:
Badan Kordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). 1995. “25 Tahun
Gerakan Keluarga Berencana.” Jakarta: BKKBN.Hartanto, Hanafi. 1994. Keluarga Berencana dan Kontrasepsi, : Jakarta: Mustika sinar harapan.
http://id.wikipedia.org/wiki/Keluarga_Berencana
Tidak ada komentar:
Posting Komentar