WELCOME TO MY STORY

u can see my story n share here about anything^^
Jangan berdo'a agar Tuhan menjauhkanmu dari masalah
Tapi berdo'alah agar Tuhan menguatkan hatimu untuk melalui masalah itu [!!]
"La Takhaf wa La Tahzan innallaha Ma'an"
Artinya: Jangan takut dan jangan bersedih, sesungguhnya Allah terus menerus mendampingi kita semua
Aku tidak mengatakan diriku adalah seorang ahli 'ilm (karena memang aku bukanlah ahlu 'ilmu
melainkan hanya penuntut 'ilmu), aku cuma ingin menunaikan perintah " balighul anni :)

Minggu, 27 Mei 2012

FAKTOR LINGKUNGAN EKSTERNAL DAN INTERNAL IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KELUARGA BERENCANA (KB) DAN KEBIJAKAN KEPENDUDUKAN


Nama                           : Habibah Juniarti
NIM                            : 07101001031
Fak/Jur                        : ISIP/AN
Mata Kuliah                : Ekologi Administrasi
Dosen Pengasuh          : Drs. Gatot Budiarto, MS


Kebijakan Kependudukan
Kebijakan kependudukan diartikan sebagai langkah-langkah dan program yang membantu tercapainya tujuan-tujuan ekonomi, sosial, demografis, dan tujuan-tujuan umum lain dengan jalan memengaruhi variabel-variabel utama demografi, yaitu besar penduduk dan pertumbuhannya, serta perubahan dan cirri-ciri demografisnya.
 Jenis Kebijakan Kependudukan
http://filsufgaul.files.wordpress.com/2012/03/jeniskebijakan-kependudukan1.jpg?w=460&h=196
Instrumen utama yang yang digunakan dalam kebijakan kependudukan di negara-negara yang mempunyai fertilitas tinggi, seperti banyak terjadi di negara-negara Afrika dan Asia adalah Program KB.Sen, Germain, dan Chen (1994) juga menyatakan bahwa ada 3 hal penting dalam kaitannya dengan kebijakan kependudukan :
  1. Harus berubah dan mencerminkan adanya suatu komitmen yang mendasar pada etika dan hak asasi manusia.
  2. Menciptakan lingkungan di mana orang-orang memperoleh    kesehatan dan haknya.
  3. prioritas strategi pemberdayaan perempuan dan strategi pelayanan kesehatan reproduksi.
http://filsufgaul.files.wordpress.com/2012/03/kebijakan-kependudukan21.jpg?w=490&h=212 
http://filsufgaul.files.wordpress.com/2012/03/pro-natalitas1.jpg?w=493&h=228
http://filsufgaul.files.wordpress.com/2012/03/kebijakan-kependudukan-indonesia.jpg?w=481&h=216
Tantangan Masa depan & Status Kebijakan Kependudukan Saat Ini
Turunnya tingkat kesejahteraan masyarakat yang kemudian disusul dengan menurunnya daya beli sangat berpengaruh kepada permintaan alat kontrasepsi oleh masyarakat. Tentunya hal ini harus menjadi perhatian pemerintah untuk terus meningkatkan mutu pelayanan kontrasepsi. Kedepannya kebijakan kependudukan dunia akan berlandaskan ICPD Kairo tahun 1994 yang memuat:
  1. Korelasi kependudukan, ekonomi, pembangunan.
  2. Kesetaraan gender
  3. Peranan keluarga
  4. pertumbuhan penduduk dan struktur umur penduduk
  5. hak-hak reproduksi dan kesehatan reproduksi
  6. kesehatan, morbiditas, dan mortalitas
  7. distribusi penduduk, urbanisasi, dan migrasi internal
  8. migrasi internasional
  9. kependudukan, pembangunan, dan pendidikan
dan untuk sasaran pembangunan millennium akan mengacu pada:
  1. Penurunan kemiskinan
  2. Pendidikan dasar bg laki2 & perempuan scr universal
  3. Menghapus perbedaan gender dlm pendidikan
  4. Menurunkan angka kematian AKABA
  5. Menurunkan angka kematian Ibu
  6. Mencegah HIV/AIDS
  7. Daya dukung lingkungan berkelanjutan
  8. Membangun kemitraan global
Keluarga Berencana (KB) 
Keluarga Berencana (KB) adalah upaya untuk merencanakan jumlah, jarak dan waktu kelahiran anak dalam rangka mencapai tujuan reproduksi keluarga.(Menurut WHO ( Wold Health Organization) Expert Committe  1970)  adalah tindakan yang membantu individu atau pasangan suami istri untuk.
  1. Mendapatkan objek tertentu.
  2. Menghindari kelahiran yang tidak diinginkan.
  3. Mendapatkan kelahiran yang memang diinginkan.
  4. Mengatur interval di antara kehamilan.
  5. Mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubungan dengan umur suami istri.
  6. Menentukan jumlah anak dalam keluarga.
Adapun ukuran statistik keluarga berencana dapat digambarkan sebagai berikut:
1.      Prevalensi Kontrasepsi, (contraceptive prevalence rate/ CPR) persentasi pasangan usia subur (PUS) yang sedang menggunakan alat/cara KB. Rumusnya adalah:
2.      Contraceptive Mix adalah banyaknya pasangan usia subur pemakai alat KB menurut.
3.      Unmet Need adalah persentase perempuan yang persentase berKB nya tidak terpenuhi tau perempuan kawin yang tidak ingin mempunyai anak lagi tau ingin menjarangkan kelahiran, tetapi tidak menggunakan alat KB, rumusnya adalah:
4.      Angka Kelangsungan adalah proporsi penggunaan alat KB yang masih menggunakan alat tertentu setelah waktu periode terpapar terhadap resiko tidak meneruskan pengggunaan.
5.      Angka Ketidak Langsungan adalah proporsi penggunaan alat KB yang tidak meneruskan  menggunakan alat tertentu setelah waktu periode terpapar karena berbagai alasan.
6.      Angka Kegagalan adalah rasio kelahiran yang tidak diinginkan terhadap durasi keterpaparan kontrasepsi.
7.      Efektititas Kontrasepsi Efektifitas kontrasepsi adalah tingkat dimana alat/cara kabe menurunkan kesuburan
Menurut Davis dan Blake faktor yang mempengaruhi keluarga berencana  adalah: Kondisi demografi, sosial, ekonomi, budaya, hukum, politik, lingkungan.
Keterkaitan Penduduk & Ketahanan Nasional
Ketahanan nasional diartikan sbg kondisi dinamis suatu bangsa yang terdiri ats ketangguhan srt keuletan & kemampuan utk mengembangkan kekuatan nasional dlm mnghadapi segala macam ancaman, tantangan, hambatan & gangguan baik yang datang dari dalam maupun luar, secara langsung maupun yang tidak langsung yang mengancam dan membahayakan integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan dalam mewujudkan tujuan perjuangan nasional. Analisa kependudukan berkaitan dengan ketahanan nasional sebagai akibat dari perubahan jumlah, komposisi, perimbangan dan persebaran.
Dalam perspektif ketahanan nasional, kependudukan merupakan salah satu aspek kehidupan nasional, yaitu salah satu gatra dari delapan gatra (Asta Gatra). Kedelapan gatra yang dimaksud terdiri dari Trigatra yang meliputi: geografi, kekayaan alam dan kependudukan; serta Panca gatra yang meliputi: ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan.
Penduduk  sebagai sumber daya manusia merupakan modal dasar yang penting dalam penyelenggaraan konsepsi ketahanan nasional, akan tetapi dalam kenyataannya, ledakan penduduk dapat menimbulkan tekanan yang besar pada sumber daya yang terbatas dan berpengaruh pada ketahanan nasional. Masalah pertumbuhan penduduk yang tidak terkendali dapat menimbulkan masalah sosial seperti kemiskinan, rendahnya tingkat kesehatan, tekanan atau pengrusakan terhadap lingkungan, pengangguran dan juga gangguan keamanan, bahkan dapat pula menimbulkan peperangan antara satu negara dengan negara lainnya. Oleh karena itu diperlukan pengaturan sistem kependudukan yang baik agar masalah-masalah yang munculn dari problem kependudukan tidak berimbas pada terjadinya kriminalitas
Korelasi Ketahanan Nasional & Kependudukan
 http://filsufgaul.files.wordpress.com/2012/03/tanas-kependudukan1.jpg?w=481&h=284
Refleksi Kritis
Konsep pembangunan memang sejatinya tidak dapat dipisahkan dengan aspek kependudukan. Penduduk menjadi bagian penting dalam upaya pembangunan suatu bangsa. Namun, pada era globalisasi ini, kebanyakan pertumbuhan penduduk berkorelasi negatif terhadap pembangunan. Isu kemiskinan, pengangguran, kesehatan, pencemaran lingkungan digadang-gadang menjadi suatu keadaan yang disebabkan oleh meningkatnya pertumbuhan penduduk. Hal ini jelas akan berimplikasi langsung dengan terhambatnya pembangunan. Untuk mengatasi masalah ini, tentunya kebijakan yang ketat terhadap laju pertumbuhan penduduk mutlak diperlukan. Program-program seperti KB harusnya terus bisa disosialisasikan hingga masyarakat di daerah tertinggal, anggaran dana terhadap program ini juga harus terus ditingkatkan yang diharapkan ke depannya setiap masyarakat akan mendapatkan akses gratis terhadap alat-alat kontrasepsi. Tidak hanya itu, program kolonisasi terarah harus terus digencarkan dalam balutan transmigrasi yang terberdayakan, agar penumpukan penduduk tidak hanya terjadi di wilayah Jawa, namun juga tersebar di provinsi-provinsi lain.


Sumber:
Badan Kordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). 1995. “25 Tahun Gerakan Keluarga Berencana.” Jakarta: BKKBN.
Hartanto, Hanafi. 1994. Keluarga Berencana dan Kontrasepsi, : Jakarta: Mustika sinar harapan.
http://id.wikipedia.org/wiki/Keluarga_Berencana


Tidak ada komentar:

Posting Komentar